Mekanisme peningkatan efisiensi pakan akibat perubahan bentuk pakan (particle size)

Mekanisme peningkatan efisiensi pakan akibat perubahan bentuk pakan (particle size)

Mekanisme terjadinya peningkatan efisiensi penggunaan pakan pada broiler akibat perubahan particle size atau bentuk pakan.

1. Perubahan organ dalam terutama gizzard dan usus halus 

Gizzard memiliki fungsi utama diantaranya meningkatkan kecernaan melalui pengecilan ukuran partikel pakan, degradasi nutrien bahan pakan secara mekanik-kimia dan mengatur laju aliran pakan dalam saluran pencernaan (Svihus, 2011). Particle size atau bentuk pakan akan mempengaruhi perubahan gizzard, pemberian pakan yang lebih kasar akan menyebabkan kinerja gizzard menjadi lebih berat dalam mencerna pakan akibatnya urat daging menjadi lebih tebal sehingga akan memperbesar ukuran gizzard. Sedangkan jika ukuran partikel pakan terlalu kecil maka akan menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan gizzard (Zaefarian et al. 2016). 

Ayam yang diberi pakan dalam bentuk crumble memiliki usus halus yang lebih besar dibandingkan ayam yang diberi pakan dalam bentuk mash (Ege et al., 2019). Didalam usus halus pakan dengan ukuran partikel diatas 500 µm menghasilkan waktu retensi pakan yang lebih lama (Xu et al. 2015). Hal tersebut berkaitan dengan tingkat kecernaan pakan karena waktu interaksi enzim-enzim pencernaan dengan pakan menjadi lebih optimal sehingga akan meningkatkan efisiensi penggunaan pakan.

2. Perubahan viscositas dan aliran zat makanan dalam saluran pencernaan 

Ukuran partikel pakan mempengaruhi viscositas dan aliran zat makanan dalam saluran pencernaan. Viskositas merupakan daya perlawanan untuk mengalir dari suatu sistem yang disebabkan oleh adanya geseran. Makin besar daya perlawanan atau geseran tersebut maka sistem semakin kental. Ukuran partikel yang terlalu halus (mash) akan mempercepat laju pergerakan pakan disaluran pencernaan karena viskositas yang rendah sehingga terjadi penurunan proses penyerapan nutrisi yang berdampak pada turunnya efisiensi penggunaan pakan.

Penelitian Xu et al. (2015) membuktikan bahwa ayam broiler berumur 30 dan 45 hari yang diberi pakan dengan partikel 640 µm menghasilkan laju kecernaan pakan 23 dan 47 menit lebih lama dibandingkan kelompok ayam yang diberi pakan dengan ukuran partikel 432 µm. Laju aliran zat makanan yang lambat memungkinkan enzim dalam saluran pencernaan menghidrolisis zat makanan lebih lama sehingga penyerapan zat-zat makanan akan efektif dan kecernaan pakan akan meningkat.

3. Kesehatan ternak/organ kekebalan tubuh 

Ukuran partikel pakan secara tidak langsung berkaitan dengan status kesehatan ternak (Naderinejad et al. 2016). Peningkatan ukuran partikel pakan akan memberikan stimulus pada perkembangan saluran pencernaan untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen (Svihus, 2011). 

Ukuran partikel berbentuk crumble atau pellet akan meningkatkan populasi bakteri baik seperti Lactobacillus spp (Singh et al. 2014). Peningkatan populasi bakteri baik di saluran pencernaan ayam berkaitan dengan peningkatan sekresi asam klorida dan penurunan pH di proventriculus dan gizzard. Lactobacillus spp akan memproduksi asam lemak rantai pendek sebagai sumber ion H+ yang berdampak pada loncatan ion ke membran usus halus sehingga tercipta pH lingkungan usus halus yang asam (Krismiyanto et al.,2015). Jika pH usus asam maka pertumbuhan bakteri patogen dapat ditekan karena bakteri patogen akan lisis dan mati. Meningkatnya populasi Lactobacillus spp. akan mencegah kolonisasi bakteri patogen seperti E. coli dan Salmonella spp. sehingga dapat meningkatkan kesehatan ayam. Ayam yang sehat dapat menyerap nutrisi pakan dengan optimal sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan.

Referensi

Ege, M., Bozkurt, B. Ko¸cer A. E. T¨uz¨un, M. Uygun,§ and G. Alkan. 2019. Influence of feed particle size and feed form on productive performance, egg quality, gastrointestinal tract traits, digestive enzymes, intestinal morphology, and nutrient digestibility of laying hens reared in enriched cages. Poultry Science 98 : 3787–3801.

Krismiyanto, L., Suthama, N. dan Wahyuni, H. I. 2015. Keberadaan bakteri dan perkembangan caecum akibat penambahan inulin dari umbi Dahlia (Dahlia variabilis) pada ayam kampung persilangan periode starter. J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (23): 54-60.

Naderinejad S, Zaefarian F, Abdollahi MR, Hassanabadi A, Kermanshahi H, Ravindran V. 2016. Influence of feed form and particle size on performance, nutrient utilization, and gastrointestinal tract development and morphometry in broiler starter fed maize-based diets. Anim Feed Sci Technol. 215: 92- 104.

Svihus B. 2011. The gizzard: Function, the influence of diet structure and effects on nutrient availability. Worlds Poult Sci. 67: 207-223.

Xu Y, Stark CR, Ferket PR, Williams CM, Pacheco WJ, Brake J. 2015. Effect of dietary coarsely ground corn on broiler live performance, gastrointestinal tract development, apparent ileal digestibility of energy and nitrogen, and digesta particle size distribution and retention time. Poult Sci. 94: 53-60.

Zaefarian F, Abdollahi MR, Ravindran V. 2016. Particle size and feed form in broiler diets: impact on gastrointestinal tract development and gut health. Worlds Poult Sci. 72: 277-290.


 

Komentar