Faktor Penyebab Kasus Fatty Liver Hemorrhagic Syndrome (FLHS) Pada Ayam

Fatty Liver Hemorrhagic Syndrome (FLHS)


Fatty Liver Hemorrhagic Syndrome (FLHS) merupakan penyakit yang berhubungan dengan gangguan metabolisme lemak dalam hati. Karakteristik dari FLHS ini ditandai dengan adanya kelebihan lemak yang terakumulasi di dalam liver. Dengan bertambahnya akumulasi lemak tersebut, pada akhirnya hal itu akan menyebabkan kematian mendadak pada ayam khususnya ayam petelur, yang mengalami kerusakan dan pendarahan internal dalam liver (Yousefi et al. 2005).

Mayoritas angka kematian karena FLHS ini adalah 99% hens, dimana 97.5% menderita obesitas dan sekitar 69.7% sedang aktif bertelur. Studi ini mencatat bahwa dari total kematian ayam karena FLHS terdapat sekitar 22% kasus ringan (tidak ditemukan adanya lipolysis), 26% kasus sedang dan 35.5% kasus akut dengan kondisi pendarahan berulang. 

Fatty Liver Hemorrhagic Syndrome umumnya terlihat pada unggas yang kelebihan berat badan selama siklus bertelur, dan menyebabkan produksi telur turun. 


FLHS seringkali disebut sebagai multi-factorial disease, dimana penyakit tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. 

1. Nutrisi 

Pakan energi tinggi dengan rasio kalori protein yang tinggi merupakan faktor predisposisi umum yang dapat memfasilitasi terjadinya FLHS. Telah diketahui sebelumnya bahwa memberi makan ayam yang berproduksi tinggi dengan pakan energi tinggi akan menghasilkan perkembangan hati berlemak dan berpotensi FLHS (Akiba et. al., 1982) 

2. Sistem pemeliharaan 

Prevalensi FLHS yang tinggi pada unggas yang dikurung dianggap terkait dengan kurangnya olahraga yang dikombinasikan dengan asupan pakan yang tinggi dalam sistem kandang ini (Shini et al., 2006).

3. Suhu lingkungan

Peneliti menunjukkan bahwa peningkatan lipogenesis terjadi sebagian karena asupan karbohidrat yang berlebihan yang disebabkan oleh cuaca panas (Pearson and Butler, 1978). Jensen et al. (1976) mengamati lebih banyak FLHS di daerah Georgia yang lebih hangat vs lebih dingin, sedangkan diketahui bahwa asupan pakan dilemahkan pada suhu tinggi, dan meningkat pada suhu dingin.

4. Hormonal 

Telah terbukti bahwa kadar estrogen yang tinggi menghasilkan peningkatan asupan pakan dan selanjutnya menghasilkan keseimbangan energi yang positif. Unggas yang berproduksi tinggi dalam suatu kawanan paling sering dipengaruhi oleh FLHS (Scheele, 1997), kemungkinan besar karena hubungan antara metabolisme energi dan tingkat hormon selama produksi telur. Estrogen mempengaruhi sintesis lipid yang dibutuhkan untuk kuning telur (Walzem et al., 1999). Polin and Wolford (1977) menunjukkan bahwa skor perdarahan di hati meningkat tajam ketika asupan energi berlebih dikombinasikan dengan pengobatan estrogen eksogen. 

5. Genetik 

Ada sedikit bukti dari strain genetik yang mempengaruhi terjadinya FLHS pada ayam petelur. Studi eksperimental telah menunjukkan bahwa ayam Rhode Island Red lebih sensitif terhadap induksi eksperimental FLHS daripada ayam White Leghorn (Stake et al., 1981). Hal ini juga telah mengemukakan bahwa beberapa strain ayam petelur secara alami lebih rentan terhadap FLHS (ayam breeder yang memproduksi berat dan lebih tinggi) (Couch, 1956). Selain itu, satu strain ayam petelur white leghorn (UCD003) telah terbukti sangat rentan terhadap FLHS (Abplanalp dan Napolitano, 1987).  

References

Abplanalp, H., Napolitano, D., 1987. Genetic predisposition for fatty liver rupture in White Leghorn hens of a highly inbred line. Poult Sci. 66. 

 Akiba, Y., L. S. Jensen, C. R. Barb, and R. R. Kraeling. 1982. Plasma estradiol, thyroid hormones, and liver lipid content in laying hens fed different isocaloric diets. J. Nutr. 112:299-308. 

Couch, J.R., 1956. Fatty liver in laying hens – a condition which may occur as a result of increased strain. Feedstuffs. 28: 46-54.

Polin, D., and J. H. Wolford. 1977. Role of estrogen as a cause of fatty liver hemorrhagic syndrome. J. Nutr. 107:873–86.

Scheele, C.W., 1997. Pathological changes in metabolism of poultry related to increasing production levels. Vet Q 19, 127-130.

Jensen, L. S., J. M. Casey, S. I. Savage and W. M. Britton. 1976. An association of hardness of water with incidence of fatty liver syndrome in laying hens. Poult. Sci. 55 : 719-724. 

Pearson, A.W., A.V. Arkhipou, E.J. Butler and LauresenJones A.P., 1978. Influence of dietary cereal and energy content on the accumulation of lipids in the liver in fatty liver hemorrhagic syndrome in the fowl. Res. Vet. Sci. 24:72-76.

Shini, S., G. D. Stewart, A. Shini, and W. L. Bryden. 2006. Mortality rates and causes of death in laying hens kept in cage and alternative housing systems. World Poult. Sci. Assoc. 12th Eur. Poult. Conf. B. Abstr. 62:601. 

Yousefi, M., M. Shivazad, and I. Sohrabi-Hagddoost. 2005. Effect of dietary factors on induction of fatty liver-hemorrhagic syndrome and its diagnosis methods with use of serum and liver parameters in laying hens. Int. J. Poult. Sci. 4:568–572.

Komentar