Mengapa harga telur meroket ?

SEBAB-AKIBAT HARGA TELUR YANG MEROKET

Pekan lalu hampir semua News ditelevisi memberitakan tentang harga telur yang meningkat. Ada yang membahas mengapa harga telur bisa mencapai lebih dari Rp.55.000/papan dan ada pula yang membahas siasat yang dilakukan masyarakat dalam menghadapi hal tersebut. Tak bisa dipungkiri bahwa telur telah menjelma menjadi bahan pokok yang diincar masyarakat. Dalam salah satu berita yang menyodorkan judul “Harga telur meroket, telur retak diserbu warga“ tampak jelas bahwa tingginya minat masyarakat untuk mengkonsumsi telur, mereka bahkan rela mempertaruhkan kesehatannya dengan membeli telur retak. Miris dan kecewa kata yang dapat diungkapkan ketika membaca dan menyaksikan berita itu. Masyarakat rela mengantre bahkan sampai rebutan untuk membeli sebutir telur retak dengan harga miring (Rp.1000). 

Telur memang sudah lama menjadi bahan makanan yang telah merakyat. Harga yang murah dan pengolahan yang mudah menjadikan telur sebagai alternatif pilihan santapan keluarga. Menurut Sudaryani (2003), telur mempunyai kandungan protein tinggi dan mempunyai susunan protein yang lengkap, akan tetapi lemak yang terkandung didalamnya juga tinggi.

Harga telur yang meroket terjadi bukan tanpa alasan. Pakan ternak khususnya unggas (Ayam) yang masih import juga ikut serta mempengaruhi harga telur yang melambung dari hari biasanya yang hanya Rp.40.000/papan. Pakan adalah material hasil campuran dari berbagai bahan (nabati,hewani) yang diolah sehingga dapat dikonsumsi sebagai sumber energi bagi hewan ternak / hewan budidaya yang dapat digunakan untuk aktivitas hidup serta pertumbuhan hewan dalam menghasilkan produksi berupa daging, telur, susu, dan lain sebagainya. 

Dalam dunia peternakan ada segitiga yang mempengaruhi produksi yang dicapai yaitu bibit, pakan dan manajemen pemeliharaan. Dari segitiga tersebut sudah terlihat jelas bahwa pakan mempengaruhi produksi. Jika pakan mahal maka penjualan produksi akhir akan ikut mahal.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan nampaknya perlu ditingkatkan. Masyarakat tak segan membeli telur retak untuk memenuhi kebutuhannya. Harga miring telur retak begitu menggiurkan. Telur dikenal sebagai protein hewani yang murah jika dibandingkan dengan daging sapi dan susu. Telur sangat mudah terkontaminasi oleh mikroba terlebih lagi jika telur tersebut sudah retak. 

Menurut Stadellman (1995), kerabang telur atau egg shell mempunyai dua lapisan yaitu spongy layer dan mamilary layer yang terbungkus oleh lapisan lender berupa kutikula. Lapisan luar terbentuk dari kalsium, phosphor dan vitamin D yang merupakan lapisan paling keras yang berfungsi melindungi semua bagian telur. Jika yang melindungi semua bagian telur tersebut sudah retak lantas mengapa masih mau mengonsumsi bagian dalamnya? yang tentunya tidak terjamin lagi keamanannya bagi kesehatan. Tidak banyak manyarakat yang menghiraukan  hal tersebut, mereka hanya bertindak untuk memuaskan kebutuhannya. Seharusnya masyarakat memilih telur dengan kualitas yang baik.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat memilih telur yang baik :
1. Kondisi cangkang telur tidak retak
2. Ukuran telur tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar
3. Warna telur tidak pucat atau terlalu gelap
4. Bersih dari berbagai kotoran atau pun noda
5. Tektur kulit telur halus mulus dan tidak kasar
6. Tenggelam jika dimasukkan ke dalam air
7. Apabila diteropong terlihat jernih dan kuning telur ada di tengah telur
8. Baunya normal tidak berbau busuk
9. Bentuk lonjong telur normal tidak bulat dan tidak ceper sekali
10. Pilih yang dikemas dengan baik dan mengandung omega 3


Komentar