Belajar dari Ayam

BELAJAR DARI AYAM

Sebagai mahasiswa jurusan Peternakan ada banyak hal baru yang diperoleh setelah menjalani beberapa semester saat perkuliahan. Mulai dari yang unik, seru hingga aneh selalu terjadi tiap semester, belajar memelihara ayam salah satunya. Hampir semua masyarakat Indonesia sudah terbiasa makan daging ayam. Tidak sedikit diantara mereka yang mau tahu bagaimana ayam yang mereka konsumsi tersebut tumbuh dan menghasilkan daging yang lezat. 

Pengetahuan baru tentang kehidupan seekor anak ayam yang tumbuh diperoleh saat praktikum matakuliah produksi dan nutrisi ternak unggas, belajar manajemen pemeliharaan ayam semenjak DOC (Dairy Old Chick) sampai pada pemanenan (siap dipotong). 100 ekor anak ayam (mereka semua imut-imut :’) disiapkan untuk dipelihara selama 1 bulan . Ayam tidak punya bibir, pipi dan gigi (Unik dan menarik). Ada banyak hal yang baru diketahui setelah kita membaca dan mempelajarinya. Berbagai macam ilmu tentang ayam telah diperoleh dan disisi lain mari kita lihat filosofi hidup yang bisa dipelajari dari ayam.

1. Ayam  jantan berkokok setiap subuh (kecuali sedang batuk/flu wkwk) 
Sebagai pertanda waktu subuh telah tiba. Dari sini kita bisa mencontohnya untuk membiasakan diri bangun pagi menyambut nikmat, rahmat dan rezeki yang diberikan Tuhan untuk kita. Kita harus lebih cepat bergerak jangan sampai “ Rezeki dipatok ayam (?)”.

2. Meninggalkan kandang untuk mencari makan
 “Jangan bagai katak dalam tempurung“ begitulah kata pepatah. Jangkaualah lingkungan yang lebih luas untuk terus meng-upgrade wawasan dan pengalaman kita. karena hidup cuma sekali, jangan menua tanpa arti ~ 

3. Terus berjalan untuk mencari makan
Tidak ada kata “lelah”. Terus berjalan, berusaha, dan pantang menyerah, hingga mendapatkan hasil yang kita inginkan.

4. Induk ayam mengerami telurnya
Selama 21 hari dengan penuh perhatian dan kehangatan sang induk mengerami telur. Dan setelah menetas pun ia menjaga dan merawat anak-anaknya yang masih kecil dan berharap kelak menjadi sehat dan besar serta bisa menjaga dirinya sendiri. Begitu pula dengan kasih sayang Ibu kita, Beliau merawat dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, perhatian, dan kehangatan. dan beraharap kita menjadi anak yang dapat membuat dia bahagia. So, Buatlah dia bahagia.

Dari Beberapa filosofi si Ayam di atas, kita dapat mengambil pelajaran agar terus berusaha, serta menyerahkan semua keputusan ada di tangan Tuhan. Aku semakin yakin dan terus bersyukur atas jalan yang telah kupilih. Kagum akan ilmu yang baru diketahui mengarahkan kita untuk semakin ingin tahu mengenai banyak hal tentang peternakan. Belajar dari seekor ayam hanya satu dari banyaknya hal bisa dipelajari didunia Peternakan. Jadi masih pada ragu sama Jurusan Peternakan ?

Komentar

Posting Komentar