Mengapa
babi banyak menjadi cemaran (bahan tambahan, pengganti) diberbagai produk dalam
industri ?
Beginilah kisahnya...
Babi
termasuk hewan Ungulata yang berhidung
lemper dengan moncong yang panjang. Babi
sudah dikonsumsi sejak ribuan tahun silam oleh orang Eropa dan Asia. Bahkan
beberapa suku yang ada di Indonesia memiliki kuliner khas yang merupakan olahan
dari mamalia bertubuh ceper ini salah satunya adalah Saksang masakan khas suku Batak (Sumatera Utara). Babi hanya butuh
waktu 114 hari (3 bulan, 3 minggu, 3 hari) berada dalam kandungan induknya. Induk
babi dalam satu kali melahirkan dapat menghasilkan 10-14 anak (beranak banyak).
Babi memiliki pertumbuhan yang relatif mudah dan makanan yang tidak harus
diatur (bisa makan kotoran sendiri). Babi betina yang sudah berusi 7 bulan
telah siap dikawinkan. 1 ekor babi pejantan dapat mengawini 10-12 babi betina.
Jika dibandingkan dengan sapi maka akan terlihat perbandingannya seperti
berikut ini :
Parameter
|
Babi
|
Sapi
|
Lama Kandungan
|
114 hari
|
283 hari
|
Jumlah anak 1 kali melahirkan
|
10-14
|
1-2
|
Pakan
|
Apa saja
|
Lebih diperhatikan karena menentukan
kualitas daging
|
Umur siap kawin
|
7 bulan
|
1,5-2 tahun
|
Berdasarkan
data dalam tabel dapat disimpulkan bahwa babi jauh lebih ekonomis dibandingkan
dengan sapi. Sepakat ? kalau begitu untuk apa saja babi dan segala turunannya
dalam industri ?

Sudah yakin produk yang
kita gunakan tidak mengandung babi ? Kenalilah dan lebih berhati-hati. Karena begitu
banyak produk olahan dari babi yang tanpa kita tahu sering digunakan atau
bahkan tanpa sadar kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Namun ada
beberapa fakta yang mengharuskan kita menghidari babi dan semua produk
olahannya.
1.
DNA babi mirip dengan manusia sehingga sifat
buruk babi dapat menular kepada manusia. Beberapa sifat
buruk babi seperti, binatang paling rakus, kotor, dan jorok di kelasnya.
Kemudian kerakusannya tidak tertandingi hewan lain, serta suka memakan bangkai
dan kotorannya sendiri dan kotoran manusia pun dimakannya. Sangat suka berada
di tempat yang basah dan kotor. Untuk memuaskan sifat rakusnya, bila tidak ada
lagi yang dimakan, dia muntahkan isi perutnya, lalu dimakan kembali. Lebih
lanjut kadang dia mengencingi pakannya terlebih dahulu sebelum dimakan
2. Babi
adalah inang dari segala macam parasit dan penyakit berbahaya
Sistem biochemistry babi
mengeluarkan hanya 2% dari seluruh kandungan uric acidnya, sedangkan sisanya
sebanyak 98% tersimpan dalam tubuhnya. Islam telah melarang segala macam darah,
analisis kimia dari darah menunjukkan adanya kandungan yang tinggi dari uric
acid (asam urat) yang merupakan senyawa kimia sangat berbahaya bagi manusia dan
bersifat racun.
3. Babi
diharamkan oleh Allah SWT
Babi merupakan salah satu hewan yang diharamkan dalam
islam. Daging babi menjadi makanan yang haram dalam islam sebagaiman telah
disebutkan berkali-kali dalam Al-qur’an. “Diharamkan bagimu (memakan)
bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain
Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu)
yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak
panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini
orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang” (Q.S.
Al Maidah: 3). Selain itu terdapat pula dalam Surah Al – Baqarah ayat 173 dan An-Nahl ayat 115.
Komentar
Posting Komentar