3 Faktor yang mempengaruhi metabolisme lipid dalam tubuh broiler

 3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METABOLISME LIPID DALAM TUBUH BROILER


1. Pola pemberian ransum (ad libitum atau dibatasi) 

Dalam penelitian Afsharmanesh et al. (2016) tentang pengaruh pemberian pakan basah dan pembatasan pakan diawal pemeliharaan terhadap parameter darah dan performa pertumbuhan ayam broiler diperoleh hasil bahwa broiler yang diberi ransum basah dengan pembatasan diawal pemeliharaan (Feed Retriction) secara signifikan menunjukkan FCR yang lebih rendah dibandingkan dengan broiler yang diberi ransum basah secara ad libitum pada hari ke 1 sampai 21 (P <0.05). Hal tersebut terjadi karena adanya pengaruh dari pola pemberian ransum. Pemberian ransum secara ad libitum berarti ransum tersedia secara terus menurus, hal tersebut memungkinkan broiler untuk makan lebih banyak sehingga akan berdampak pada meningkatnya FCR. Sedangkan pemberian ransum dengan pembatasan diawal pemeliharaan pada hari ke-6 sampai 12 akan mengurangi jumlah ransum yang tersedia atau dengan kata lain terdapat pembatasan jumlah ransum yang dapat dikonsumsi, sehingga terdapat potensi peningkatan efisiensi pakan karena kebutuhan pakan selama pemeliharaan berkurang. Konsep ini sering disebut keuntungan kompensasi. 

Hasil penelitian Afsharmanesh et al. (2016) menunjukkan terjadi peningkatan HDL, LDL dan kolesterol total pada broiler yang diberi pakan secara ad libitum. Hal tersebut terjadi disebabkan karena kelebihan energi yang dikonsumsi. Proses metabolisme zat gizi dari ransum yang masuk ke dalam tubuh ayam melebihi tingkat kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh itu sendiri, baik itu untuk hidup pokok maupun untuk berproduksi. Sedangkan pada broiler yang diberi ransum dengan pembatasan diawal pemeliharaan memiliki kandungan TG, HDL, LDL dan kolesterol yang lebih rendah dibandingkan broiler yang diberi ransum secara ad libitum. Hal tersebut menunjukkan bahwa pola pemberian ransum mempengaruhi metabolisme lipid yang terjadi dalam tubuh broiler.

2. Kandungan energi dalam ransum 

Kandungan energi dalam ransum akan mempengaruhi metabolisme lipid yang terjadi dalam tubuh broiler. Dalam penelitian Ge et al. (2019) tentang pengaruh pemberian ransum dengan tingkat energi yang berbeda terhadap kinerja pertumbuhan dan metabolisme lipid pada broiler diperoleh hasil bahwa ransum dengan kandungan energi tinggi menurunkan FCR pada broiler umur 21 hari (P <0,05). Hal tersebut disebabkan karena terjadi penurunan konsumsi ransum yang merupakan akibat dari tingginya kandungan energi dalam ransum. Selain itu, ransum dengan kandungan energi tinggi juga meningkatkan indeks hati dan persentase lemak abdomen pada broiler umur 42 hari (P <0,05). Peningkatan indeks hati disebabkan karena hati bekerja lebih keras untuk memetabolisme energi yang dikonsumsi oleh broiler, sedangkan peningkatan persentase lemak abdomen berkaitan dengan deposisi lipid yang berlebihan pada broiler akibat mengkonsumsi ransum dengan kandungan energi yang tinggi. 

Hasil penelitian Ge et al. (2019) membuktikan bahwa ransum dengan kandungan energi tinggi meningkatkan total trigliserida (TG) dan HDL-C pada broiler umur 42 hari (P <0,05), sedangkan aktivitas lipoprotein lipase (LPL) hati menurun (P <0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ransum dengan kandungan energi yang tinggi mempengaruhi aktivitas LPL hati pada broiler. LPL adalah enzim pembatas laju yang mengkatalisis hidrolisis TG serum menjadi asam lemak, yang kemudian dibawa ke jaringan (Strauss et al., 2001). Apabila aktivitas LPL hati menurun maka hidrolisis TG akan meningkat. Sesuai dengan pendapat Davail et al. (2000) yang menyatakan bahwa aktivitas LPL yang menurun dapat meningkatkan TG serum dan bahkan menyebabkan penumpukan lemak yang berlebihan di hati . Oleh karena itu, aktivitas LPL hati yang berkurang mungkin menjadi alasan untuk kadar TG serum yang lebih tinggi pada broiler yang diberi ransum dengan kandungan energi.

3. Minyak yang digunakan dalam ransum (nabati atau hewani) 

Sumber minyak yang digunakan dalam ransum akan mempengaruhi metabolisme lipid pada broiler. Dalam penelitian Hongyu et al. (2011) tentang pengaruh sumber minyak yang berbeda dalam ransum terhadap metabolisme lipid pada broiler diperoleh hasil bahwa aktivitas lipoprotein lipase (LPL) dan total lipase (TL) dalam serum broiler yang diberi ransum dengan sumber minyak berasal dari minyak kedelai lebih rendah dibandingkan pada broiler yang diberi ransum dengan sumber minyak berasal dari lemak babi (P<0,05). Hal tersebut disebabkan karena minyak kedelai mengadung asam lemak tidak jenuh yang lebih banyak dibadingkan dengan lemak babi. Kandungan asam lemak tidak jenuh akan berpengaruh pada penurunan aktivitas lipoprotein lipase (LPL) dan total lipase (TL) dalam serum broiler yang pada akhirnya menyebabkan penyimpanan lemak dalam tubuh menurun. LPL (Lipoprotein Lipase) berperan penting dalam deposisi lemak tubuh. Asam lemak produk sintesis hati atau yang berasal dari pakan, untuk dapat dideposisikan dalam jaringan adiposa harus diangkut melalui LDL (Low Density Lipoprotein) atau kilomikron. Hanya asam lemak bebas yang dapat melewati membrane adiposit, sehingga LPL menghidrolisis trigliserida dari kilomikron dan LDL untuk menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol. Kemudian diesterifikasi menjadi trigliserida dalam jaringan adiposa. Berdasarkan hal itu, penurunan aktivitas LPL akan menyebabkan penurunan penyerapan asam lemak oleh jaringan adiposa. 

Ransum dengan sumber minyak yang berasal dari minyak kedelai (nabati) dapat menurunkan sintesis kolesterol (Hongyu et al., 2011). Sementara broiler yang mengkonsumsi ransum dengan sumber minyak berasal dari lemak babi (hewani) menunjukkan tingkat penyimpanan lemak tubuh yang lebih tinggi dibanding dengan broiler yang mengkonsumsi ransum dengan sumber minyak berasal dari minyak kedelai. Hal ini disebabkan karena pengaruh perbedaan derajat kejenuhan asam lemak dari lemak babi dengan minyak kedelai. Dimana kandungan asam lemak jenuh pada lemak babi lebih banyak dibandingkan dengan minyak kedelai. Semakin tinggi kandungan asam lemak jenuh dalam lemak pakan, tingkat penyimpanan lemak tubuh cenderung semakin tinggi.

Referensi

Afsharmanesh, M., M. Lotfi, and Z. Mehdipour. 2016. Effects of wet feeding and early feed restriction on blood parameters and growth performance of broiler chickens. Animal Nutrition 2 : 168-172 

Ge. X. K., A. A. Wang, Z. X. Ying, L. G. Zhang, W. P. Su, K. Cheng, C. C. Feng, Y. M. Zhou, L. L. Zhang, and T. Wang. 2019. Effects of diets with different energy and bile acids (BAs) levels on growth performance and lipid metabolism in broilers. Poultry Science 98 : 887–895. 

Hongyu, N.I., L. Fei, W. Chao, W. Dawei, and Z. Yanmin. 2011. Effect of Different Dietary Oil Sources on Lipid Metabolism and Related Gene Expression in Broilers. Chinese Journal of Animal Nutrition. 


Komentar