Tantangan dan Peluang dalam Budidaya Peternakan di Era Digital
Di era digital saat ini, peternakan juga mengalami banyak perubahan dan tantangan. Budidaya peternakan adalah salah satu sektor yang penting dalam perekonomian dan ketahanan pangan nasional. Namun, sektor ini juga menghadapi berbagai tantangan dan peluang di era digital yang serba canggih dan kompetitif. Di masa pandemi Covid-19, budidaya peternakan mengalami dampak negatif akibat menurunnya permintaan dan harga produk peternakan, serta kesulitan dalam distribusi dan pemasaran. Di sisi lain, era digital juga membuka peluang bagi budidaya peternakan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, inovasi, dan kesejahteraan peternak dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Salah
satu tantangan yang dihadapi oleh budidaya peternakan di era digital adalah
rendahnya akses permodalan, pasar, dan teknologi bagi peternak. Menurut Dalu Nuzlul Kirom, Founder dan CEO Ternaknesia, rata-rata usia peternak adalah 45tahun ke atas dan 63% memiliki keterbatasan dalam akses permodalan dan pasar.
Hal ini menyebabkan peternak sulit untuk mengembangkan usahanya dan bersaing
dengan pelaku usaha lain. Selain itu, peternak juga kurang memiliki kemampuan
dan kesadaran untuk memanfaatkan teknologi digital dalam budidaya peternakan.
Padahal, teknologi digital dapat membantu peternak dalam hal manajemen ternak,
pemantauan kesehatan ternak, penentuan harga jual ternak, hingga pemasaran
produk peternakan secara online.
Untuk
mengatasi tantangan tersebut, budidaya peternakan di era digital perlu
melakukan transformasi digital yang melibatkan berbagai pihak, seperti
pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, dan startup. Pemerintah perlu
memberikan dukungan berupa kebijakan, regulasi, insentif, fasilitas, dan
bantuan yang dapat mendorong budidaya peternakan berbasis digital. Akademisi
perlu melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
relevan dengan kebutuhan budidaya peternakan di era digital. Swasta perlu
berperan aktif dalam menyediakan produk dan jasa yang berkualitas dan
terjangkau bagi peternak. Komunitas perlu memberikan edukasi, pelatihan,
bimbingan, dan advokasi kepada peternak tentang manfaat dan cara menggunakan
teknologi digital dalam budidaya peternakan. Startup perlu menciptakan solusi
inovatif yang dapat menyelesaikan permasalahan budidaya peternakan di era
digital.
Salah
satu contoh startup yang bergerak di bidang budidaya peternakan di era digital
adalah Ternaknesia. Startup ini menyediakan platform digital yang menghubungkanpeternak dengan investor, penyedia jasa ternak profesional, penyedia pakanternak berkualitas, hingga pembeli produk peternakan. Dengan menggunakan
platform ini, peternak dapat memperoleh modal usaha, bantuan manajemen ternak,
akses pasar yang luas, serta transparansi dan akuntabilitas dalam setiap
transaksi. Selain itu, startup ini juga memberikan edukasi dan pelatihan kepada
peternak tentang cara budidaya ternak yang baik dan benar.
Peluang
lain yang dimiliki oleh budidaya peternakan di era digital adalah meningkatnya
kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi produk peternakan yang sehat dan
berkualitas. Di masa pandemi Covid-19, konsumsi protein hewani dari produkpeternakan sangat bermanfaat untuk membentuk imun tubuh.
Komentar
Posting Komentar